Cerita Perawan Bahagianya Saat Kehilangan Keperawananku - Warung Cerita Sex

Kamis, 21 Desember 2017

Cerita Perawan Bahagianya Saat Kehilangan Keperawananku

Warung Cerita Sex - Cerita Perawan Bahagianya Saat Kehilangan Keperawananku - Menceritakan kisah sex nyata dari Jannie. Dia menceritakan tentang hilangnya keperawananya yang direnggut oleh papa tirinya.



Sejak kejadian itu Siska papah tirinya menjalin hubungan sex sedarah yang terlarang. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.


Sebut saja Papah Ridho, dia adalah papah tiri yang menikah dengan mamahku 5 bulan yang lalu.

Beliau berumur 43 tahun, mamah menikah kembali setelah ayah kandung aku meninggal. Menjanda sekitar 2 tahun tiba-tiba dilamar oleh seorang pria duda yang katanya dulu teman SMA.

Kalau aku bebas aja asal itu pria baik dan mamah bahagia.

Mungkin mamah juga merasakan kesepian setelah ditinggalkan ayah. Daripada terus berlarut dalam kesedihan aku menginjinkan mamah untuk menikah kembali.

Papah Ridho duda sudah sangat lama sekitar 5 tahun dia menceraikan istrinya karena tidak bisa memberikan keturunan.

Dan akhirnya bertemu mamahku teman SMA yang saat itu statusnya menjanda.

Dia sangat menyayangi keluargaku, semua perlakuan itu menunjukan kalau dia memang benar-benar tulus menikahi mamahku yang sudah beranak 2.

Namaku Siska usiaku 17 tahunaku baru saja lulus SMA dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Hari-hariku setelah lulus hanya di rumah saja sambil menunggu pengumuman penerimaan mahasiswa baru.

Waktu banyak kumpul dengan papah tiri mamah dan adikku. Kalau mamah kerja aku hanya berdua dengan papah. Papah tiri aku bekerja sebagai pengawas paling pagi berangkat hanya absen saja.

Dan kemudian pulang aku senang dengan papah tiriku yang humoris. Aku merasa dekat banget layaknya ayah kandungku sendiri.

Aku terlahir dari keluarga yang memiliki kulit putih. Layaknya gadis perempuan yang sedang subu-suburnya tumbuh menjadi remaja.

Aku tumbuh subur badanku tinggi dan semok, payudara yang biasanya seumuran aku tidak sebesar ini.

Ukuran braku aja 36B sangat besar jika seusiaku. Ntah aku tumbuh sangat subur beda dengan remaja lain.

Aku kalau di rumah sering memakai pakaian mini seperti celana pendek diatas lutut tangtop bahkan daster yang sexy.

Aku juga tidak memiliki rasa sungkan dengan papah tiriku karena dia sudah aku anggap seperti ayah sendiri.

Kita udah biasa bercandaan bareng aku deket banget sama papah. Apa aja aku selalu bercerita.

Aku sangat nyaman berada di samping papah. Mamah tampak sangat bahagia ketika aku dekat papah tiri. Sedangkan adikku dia kurang suka dengan papah, dia belum bisa menggantikan posisi ayah di hatinya.

Adikku cowok namanya Angga, ya mungkin beda perasaan laki-laki dan perempuan. Laki-laki cenderung pendendam.

Tampak wajah Angga yang masih berat banget menerima papah Ridho sebagai papah tiri kita.

Namun aku yakin adikku bisa membuka hatinya, karena beliau sangat penyayang dan baik hati. Aku dan papah Ridho sering bercandaan di ruang tivi.

Tiduran berdua kadang menggelitik tubuhku dan aku pasti teriak-teriak karena nggak tahan dibuat papah geli.

Mamah hanya tersenyum melihat aku , sedangkan adikku bersikap sewot. Waktu itu mamah masak di dapur aku sama papah di sofa ngobrol biasa.

Aku memakai celana pendek diatas lutut paha mulusku aku biarkan terbuka lebar di hadapan papah. Sesekali papah mengelus paha mulusku dengan lembut.

“ Ihhhh… papah sukanya gitu deh, geli tauk pah…, ”

“ Biarin aja, tapi enak kan sayang, geli-geli nikmat, hha…, ” ucap papah.

“ Nggak tuh, wek…. wek…, ” kataku sambil mengejek papah.

Setelah ngobrol aku masuk kamar entah aku bisa kepikiran omongan papah terus. “ geli-geli nikmat,

” hmmm emang bener sih waktu papah belai paha aku rasanya geli gimana gitu. Aku baru sadar kalau aku ngerasain hal yang aneh dari belaian papah.

Keesokan harinya mamah bangun pagi banget karena mau ada meeting keluar kota dan pulang besok pagi.

Aku ditinggalkan berdua dengan papah dan Angga, namun adikku enggan di rumah dia malah menginap rumah eyang.

Yaudah deh aku berduaan sama papah aja. Papah ternyata juga kerja aku di rumah bermalas-malasan sambil nonton tivi.

Tepat jam 9 aku masuk kamar dan bergegas untuk mandi. Rasanya pengen yang seger gitu, aku mandi lama banget.

Mandi keramas Luluran membersihkan tubuhku sambil bernyanyi nggak kerasa udah 1 jam aku bercumbu dengan air. Aku keluar kamar mandi papah udah di ruang tivi,

“ Hay anakku jam segini baru mandi ya..?, ”

“ Iya pah males mandi ni tadi pengen yang seger-seger aku mandi keramas luluran rasanya fresh banget.., ” ucapku sambil membetulkan handuk yang menutupi sebaguian tubuhku.

Aku nggak sadar kalau aku setengah bugil di depan mata papah. Aku masuk ke kamar namun aku lupa mengunci kamarku.

Aku kalau habis mandi kebiasaan masih handukan berrias diri didepan kaca kamarku. Tiba-tiba papah masuk ke dalam kamarku, aku terkejut,

“ Hoooo papah main masuk aja sih.., ”

“ Aku pengen nemenin anakku yang sedang bersolek.., ”

“ ahhh papah keluar dulu dong Siska kan Cuma pakai handuk aja , aku mau ganti baju dulu pah.., ”

“ Aku kan papah kamu jadi wajar dong menemanimu bahkan melihat kesemokan tubuhmu sayang…, ”
Papah mendekati aku dengan perlahan kemudian aku dipeluk dari belakang. Tampak tanganku memegang lipatan handuk yang kendor itu.

Pelukan papah hangat banget , tampak dari kaca papah memeluk sambil memejamkan mata.

Memegang tanganku yang berada di depan payudaraku sangat erat. Payudaraku yang semoks terasa naik keatas dan semakin terlihat

“ Iihhhhpapah…, ”

Papah menidurkan aku di ranjang dengan mesra papah mengecup bibirku. Aku pun menanggapi ciuman itu lidah papah aku tarik dengan mulutku sebaliknya papah.

Seakan birahiku sangat terusik ingin terus memberikan respon terhadap sentuhan papah. Leherku dibelai sangat lembut hingga aku geli gairah-gairah birahi seakan muncul dengan tiba-tiba,

“ Aaaahhhhhh… papahhh geli Pah… Aaaaahhhhh….., ”



Bibirnya masih mengulum bibirku yang merah itu tangannya semakin turun kebawah ke payudaraku.

Remasan lembut itu mulai membuatku tak berdaya. Handuk putih yang menutupi tubuhku sudah tebuka lebar di hadapan papah.

Payudara yang montok dan segar itu sudah siap untuk di mangsa papah dengan penuh gairah sex,

“ Paahhh jangan paahhh nanti mamah……….., ”

Belum selesai aku bicara papah sudah membungkam bibirku dengan mnegulum kembali. Getar-getar nafsu sudah merasuki papah kita sudah terbawa suasana tanpa memikirkan status dalam keluarga.

Papah berada diatas menindih tubuhku wajahnya bertatapan dengan wajahku. Tatapan papah tajam dan penuh gairah.

Begitu pula aku hanya terdiam merasakan tangan papah yang terus membuat aku horny,

“ Oughhh… harum sekali tubuhmu sayang…, ”

Pandangannya mengarah ke payudaraku yang montok itu. Terus menatap dengan beringas, putting payudaraku yang merah itu di kulum papah,

“ Ssshhhh… Aghhhhhhh… Oughhhh… pahhh…. Eughhhh…., ” lenguhku terbawa dalam nafsu sex.

Tak henti-hentinya papah mengulum putingku secara bergantian. Kanan kiri dia nikmati, sesekali dia merasa gemas dengan payudaraku puttingnya ditarik dengan bibir. Nikmatnya luar biasa,

“ Sssssssss….Eughhhhhhhhh…. Pahhh… Oughhh….., ” lenguhku.

Tubuhku bergetar saat papah terus menggairahkan aku tubuhku bergerak merasakan kenikmatan itu.

remasan payudaran putingku diputar-putar dengan jarinya. Apalagi di kulum aku tak kuasa dan terus mendesah manja,

“ Aghhh… Aghhh… Aghhhh… Oughhhh….Pahhhhhh…, ”

Terus turun kebawah bibir papah sampai juga di pusarku. Memekku yang merekah itu sudah terbuka lebar. Papah kembali menciumi selakanganku secara bergantian.

Birahiku memuncak hingga aku mengeluarkan cairan dari memekku. Tangannya perlahan membelai memekku dari atas ke bawah. Memekku yang belum berbulu itu terlihat siap diterkam papah.

Jarinya menyusuri lipatan memekku, hingga menemukan klitorisku. Dia mengulum klitorisku dengan sangat syahdu. Sumpah nikmatnya udah nggak tertahankan,

“ Aghhhh… pahhh… Oughhhhh… Aghhhhhhhhhhhhhh……., ” desah liarku sambil tangannku memegang kepala papah agar terus menciumi memekku.

Papah tiba-tiba berdiri aku melihat penis papah tegak dan kencang. Dia mengarahkan penisnya ke mulutku.

Dia meminta agar aku mengulum penisnya, aku pegang erat penisnya dengan kedua tanganku. Aku mencoba mengocok penis papah, seakan sudah berpengalaman aku mahir memainkan penis papah,

“ Ya nie lakukan seperti itu, enak nie enak banget, Oughhhhh……, ” desah papah.

Sesekali aku hisap dan aku kecup ujung penisnya. Lidahku berputar menyusuri penis papah tak henti-hentinya aku mengocok penis papah.

Kembali papah melepaskan penisnya dan dia mencium bibirku. Penisnya bersentuhan dengan memekku rasanya geli nikmat.

 Aku semakin memeluk papah dengan sangat erat. Penis papah gede banget dia gesek-gesekkan di memekku,

“ Oughhhhhhh… Pah

hhh… Ssssssss… Aghhhhh…., ”

Desahan terus keluar dari bibirku karena kenikmatan itu membuat aku tak kuasa. Papah membuka kedua kakiku dengan lebar.

Tampak aku mengangkang lebar, memekku sudah siap dinikmati papah. Dia mengecup lubang memekku dengan lembut.

Cairan itu kembali keluar meleleh dari lubang memekku, terlihat papah menggesekkan penisnya di lubangku.

Diputar-putar sangat nikmat, itu tandanya penis papah sedang bersiap berpetualang di dalam memek perawanku.

Pantat papah seakan memberikan tekanan agar penis itu masuk ke dalam memekku. Perlahan dia memasukkan penisnya,

“ Sssssss… sakitt pah … Aowww…. Sakit… Eughhh… ., ”

Dia menganyunkan penisnya secara perlahan dan masuklah penis itu. Ujung penis menancap di memekku terasa sakit dan nikmat menjadi satu.

Papah menekan maju mundur hingga penisnya masuk ke dalam memekku,

“ Blesssssssssssssssssssss, ”

“ Aowwwwwwwwwwwwwww…. Oughhhhhhhhhhh…. Sssssshhhhhhh…. Sakit pah.. Aghhhh…, ”

Keluarlah lendir kawin bercampur darah dari memekku, itu pertanda keperawananku sudah di renggut oleh papah.

Aku memeluk papah dengan erat, birahi papah sangat tinggi. Sesekali payudaraku diremas putingnya dikulum dimainkan agar kita sama-sama memuncak,

“ Tahan dulu sakitnya ya sayang, entar juga enak lama-lama kog… Oughhh…, ”

“ Ughhhh… pelan-pelan pah, sakit, Aghhh… Eughhh…, ” ucapku masih kesakitan.

Penis paah yang terus keluar masuk itu membuat aku merasakan sakit bercampur kenikmatan yang tak terkira. Baru pertama kali aku melakukan hubungan sex, jadi saat itu aku merasa tak kuat dan saat itu aku sudah orgasme untuk yang ketiga kalinya.

Lututku berasa lemas tak bertulang merasakan kenikmatan. Pantat papah terus memberikan tekanan supaya penis masuk mentok ke dalam.

Mempompa penisnya dengan penuh kegairahan. Terus dan terus penis papah berkelana di dalam lubang memekku. Sesekali menggoyangkan penisnya, oohhhh terasa sangat nikmat banget.

Akal sehatku sudah hilang, aku tidak teringat lagi jika yang berhubungan sex adalah papah tiriku. Di bawah alam sadarku aku menikmati persenggamaan itu, papah yang sangat bernafsu padaku dia terus menciumi dan menggoyang-goyangkan penisnya pada vaginaku,

“ Oughhh… memek kamu enak sekali sayang, rasanya penis papah seperti terjepit kuat…

Oughhhh…, ” ucap papah sembari terus menggenjot memekku.

“ Ughhhh.. Iya pah, Ssssss… genjot terus pah memek aku, enak sekali pah… Aghhhh…, ” desahku nikmat tanda bahwa aku sudah melupakan kesakitan ketika diperawni tadi.

Desahan yang tanpa henti membuat papah semakin bergairah. Demikian aku hanya terpejam dan pasrah merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan ini.

Papah dengan antusianya terus menggenjot memekku dengan penuh nafsu sex. Dengan gaya sex aku diabawah dengan paha terbuka lebar, ayah terus menusuk memekku dengan semangatnya.

Tidak terasa persetubuhan kami sudah berlangsung cukup lama, dari fourplay sampai ML sudah ada setengah jam.

Papah benar-benar perkasa dalam berhubungan sex, penisnya yang besar panjang dan berorotot itu terus menghujat memekku dengan dahsyatnya,

“ Sayang… Ssssshhhh… papah mau keluar sayang.. Oughhh…Ssshhh…, ” ucap papahku penuh nafsu sex.

Ditengah persetubuhan kami ayah berbicara seperti itu, kira-kira 10 tusukan dia ayunkan pada memekku,

tiba-tiba papah mencabut penisnya dan mengarahkan penisnya keatas perutku sembari dikocok dengan tanganya sendiri,

“ Ccccrrrroooootttt…. Ccccrrrooootttt….. Ccccrrrrooootttt….., ”

“ Oughhhhhhhhhhhhhhh… enak sayang… Aghhhhhhhhhhhhhh…, ” ucap papah seiring keluarnya spermanya diatas perutku.

Sperma papah keluar dengan derasnya fiatas perutku, rasanya hangat sekali karena perutku tersiram sperma yang kental dan banyak itu.

Cairan itu berwarna putih kental seperti ingus, aku melihat cairan itu putih dan sangat kental.Papah pun merasa lega,

“ Aghhhhhh… papah puas sekali sayang bercinta dengan kamu, makasih ya sayang, ” ucap papah dengan rasa yang sangat puas.

Papah memelukku dengan erat dan dia bilang sangat menyanyangi aku. Papah dan aku sama-sama merasa puas saat itu setelah berhubungan sex.



Sebenarnya aku sedikit menyesal karena keperawananku telah direnggut ayah tiriku, namun jika nasi sudah menjadi bubur aku bisa apa. Yasudahlah biarkan saja air mengalir mengikuti arusnya.

Singkat cerita sejak kejadian itu setiap kali mamah ke luar kota kita saling melepaskan gairah sex bersama setiap kali ada kesempatan.

Aku dan papah menjalin hubungan terlarang didalam rumahku sendiri, mamah tidak pernah mengetahui perbuatan kami hingga sekarang.

Entah sampai kapan ini kan terjadi, ingin menyudahi namun batin sangat berat jika harus kehilangan kenikmatan sex. Selesai.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar