Warung Cerita Sex - Cerita ABG Mati Lampu Menjadi Pemicu Sex Aku - Aku mempunyai pacar bernama Mirna, ia adalah cewek SMA yang sudah tidak perawan lagi bahkan sebelum berpacaran denganku.
Aku akan menceritakan kisah sex ku dengan Mirna yang pastinya akan bikin kamu-kamu sekalian Ngecrot ditempat hha. Namun sebelum aku menceritakan kisah sex ku ini, perkenalkan namaku Amir, dan aku adalah seorang mahasiswa.
Pada malam itu adalah aku mengajak Mirna untuk bermain kerumahku, hari itu adalah hari pertama mengajak Mirna main kerumahku untuk aku kenalkan pada orang tuaku.
Orangtuaku yang selalu ramah dengan siapapun, mereka menyambut Mirna dengan keramah tamahan. Beberapa saat Mirna dan kedua orangtuaku-pun mengobrol dengan asiknya.
Mirna sendiri adalah tipe wanita yang aku anggap dewasa walaupun dia masih duduk di bangku kelas 2 SMA.
Selain dewasa dia juga mempunyai bentuk tubuh yang menggemaskan, mungil namun berisi bodinya.
Dia mempunyai tinggi badan 159 cm dan mempunyai berat badan 51 kg, bagi anak seumuranya dia bisa dibilang semok.
Dari bentuk tubuhnya yang mungil itu dia mempunyai ukuran payudara 34B dan mempunyai pantat yang bulat serta kencang.
Selain itu dia juga mempunyai pinggang yang singset namun pinggulnya lebar, jika kata orang-orang sih tipe wanita seperti pasti nafsunya besar dan memeknya bisa ngejepit katanya, hhe.
Emang iya sih benar pendapat itu, soalnya selama 3 bulan jadian dengan mirna aku udah sering sekali ML dengan Mirna, bahkan semenjak kami jadian 1 minggu aku sudah bisa menikmati kehangatan tubuhnya, hhe asik gak dapat cewek kayak mirna guys?.
Setelah beberapa saat Mirna dan kedua orangtua-ku mengobrol, pada akhirnya orangtuaku kembali masuk keruangan santai khusus keluarga.
Mereka memang sangat pengertian meninggalkan kami berduaan diruang tamu. Setelah orangtuaku meninggalkan kami, kami-pun mengobrol sembari bercanda.
Mirna selalu saja tertawa jika aku sedang melawak. Mungkin saja dia suka denganku gara-gara aku ganteng dan humoris, wkwkwkwk.
Saat itu kami terus bercanda sembari menonton TV yang ada diruang tamu aku. Tidak terasa kami bercanda sudah setengah jam lebih, rasanya perut kami serasa dikocok, aduh pegal sekali rasanya. Ketika sedang asik-asiknya bercanda tiba-tiba saja ada pemadaman listrik, Huuuhh sial.
Saat itu beberapa kali aku teriak dari ruang tamu namun orang tua-ku tidak menyahut.
“ Wah pasti bapak sama ibuk udah tidur ni Yank, asik nih Yank kita bisa ML, hhe…, ” ucapku berbisik ketika berbicara ML.
“ Sssssttt…. Kamu tuh nekat banget sih Yank, nggak mau ah takut kalau bapak ibu tiba-tiba bangun, huwwwwww…, ” ucapku pacarku perlahan.
“ Nggak bakalan bangun Yank, aku udah hafal banget sama bapak ibu aku, mereka kalau udah tidur ada gempa sekalipun tidak bakalan bangun, sumpah deh Yank, ” ucapku merayu an meyakinkan Mirna.
“ Masak sih Yank, tapi nanti kalau….”
Belum selesai menjawab aku langsung saja mencium bibirnya sembari aku remas payudara-nya.
“ Oughhh.. Eummmm… Ssssssss…, ” lenguh perlahan Mirna.
Setelah melenguh dia-pun segera merespon ciumanku dengan membalas ciumanku dengan penuh nafsu.
Seperti yang aku bilang sebelumnya Mirna itu nafsu seks nya besar. Bibir kami-pun berpangutan dengan penuh nafsu birahi.
Bibir kami bertemu dan lidah kami saling beradu didalam mulut kami dengan ganasnya.
Sesekali aku menyedot lidahnya dan sebaliknya Mirna juga menyedot lidahku. Suasana yang gelap karena padamnya lisrik membuat kami nyaman untuk bercinta di ruang tamu rumahku.
Aku remasi payudara Mirna, dan dia membalas meremas penis-ku dengan gemasnya dari luar celanaku. Dalam kegelapan itu nafsu sex kami saling terpicu.
Sembari terus berciuman kami saling meremas bagian vital kami, diremas-remas penisku dengan penuh gairah sex, dan aku juga mereamas payudara Mirna dengan penuh nafsu juga.
Kurang puas meremas dari luar Mirna-pun segera memasukan tangannya dibalik celanaku. Kebetulan saat itu aku memakai celana joggerpants yang pinggangnya terbuat dari kolor.
Hal itu memudahkan Mirna untuk menggapai penisku. Dia nampak tambah gemas ketika tanganya sudah langsung menyentuh penis-ku. Dia mainkan kepala penis-ku dengan jari-nya.
“ Ssssssssss…. Geli Yank, Oughhhhh…., ” desahku perlahan agar tidak terdengar oleh orangtuaku.
“ Enak ya sayang, mainin memek aku juga dong yank, aku juga pingin nih, ” ucapnya sembari memainkan kepala penisku.
“ Iya Yank, Oughhhhhh…., ” jawabku singkat.
Kebetulan sekali saat itu Mirna memakai dress minim sehingga memudahkan aku untuk menyelipkan tanganku kedalam dress-nya dari bawah.
Setelah tanganku masuk kedalam Dress langsung saja aku saja aku selipkan tanganku pada vagina-nya. Aku masukan tanganku dari samping celana dalam dekat selangkanganya.
Setelah tergapai vagina Mirna, jari-jari tanganku-pun mulai beraksi, pertama aku mainkan citorsinya agar cepat basah.
“ Sssshhhh… terus Yank, Aghhhhhhhhhh… Eummm… buwat becek memek aku Yank.. Oughhh.., ” ucapnya perlahan menikmati permainan tanganku pada memek-nya.
Dia mendesah sembari terus memainkan kepala penisku.
“ Iya Yank, Ssssss… Ouhhhhh… kocok penis aku Yank, Aghhhh…., ” ucapku nikmat juga.
Kami-pun tidak lagi berciuman, ciuman kami mulai berpindah pada leher, tengkuk dan telinga sembari terus memberi rangsangan pada alat kelamin kami.
Penis-ku yang ereksi maksimal dan sudah berlendir memudahkan Mirna untuk mengocok penisku tanpa harus memberi ludah lagi pada penis-ku. Aku-pun sama, vagina Mirna yang mulai basah dengan ledir kawinya memudahkan aku untuk memainkanya.
Sungguh terasa syahdu dan penuh adrenalin bercinta diruang tamu ketika pemadaman listrik. Nafsu sex dan rasa was-was menyelimuti malam kami saat itu. Mirna dan aku saling mendesah nikmat seiring berjalanya percintaan kami.
“ Ughhhhhhhhhhhh… Yank, aku keluar yank, Aghhhhhhhhhhhhhhh….., ” desah panjang Mirna namun perlahan.
“ Iya sayang, Biarin aja, Ouhhh… ayo kocok terus penisaku yank, Sssssss…., ” ucapku sembari terus meyodokan jari-ku pada vagina Mirna.
“ Sssssssss… Ughhhh… Iya Yank, Uhhhh.. geli rasanya yank… Eugghhhh…, ” desah Mirna dengan terus mengocok penisku.
Saat itu nafsu sex kami sudah sama-sama memuncak, Mirna bahkan sudah mendaptkan klimaks yang pertama kalinya.
Vagina Mirna terasa basah dan hangat sekali seiring keluarnya lendir kawin dari Vagina gembulnya yang ditumbuhi sedikit rambut kemaluan.
Tidak terasa kami sudah melakukan hal itu selama 15 menit. Merasa sudah cukup melakukan warming up, aku-pun berkata.
“ Yank, Foreplay-nya udahan Yuk, aku pingin ngentot nih… Aghhhhh…, ” ucapku sembari mengeluarkan tanganku dari balik celana dalamnya.
“ Iya Yank, nanti malah keburu hidup listriknya, ” ucapnya sembari mengeluarkan tanganya dari balik celanaku.
Karena kami akan ML diruang tamu rumahku pada saat itu kami tidak telanjang, aku hanya menurunkan celana dan celana dalamku hingga atas lutut saja.
Sedangkan Mirna saat itu melepas hanya mlepas dress-dan celana dalamnya saja. Untuk menghemat waktu Mirna-pun segera memposisikan dirinya dengan gaya sex doggy style dengan tanganya bertumpu pada tangan sofa.
“ Ayo yank, cepetan masukin kontol kamu, nanti keburu listriknya hidup,!!!, ” ucapnya nampak was-was.
Tanpa banyak bicara aku-pun segera meraih penisku lalu aku masukan penis-ku dalam-dalam pada vagina-nya.
Tanpa membuang buang waktu segera aku ayunkan penisku maju mundur pada vagina Mirna. Memek Mirna yang sudah basah itu memudahkan aku untuk menjajah vagina-nya dengan bebasnya.
Aku tusuk maju mundur dengan tanganku berpegangan pada pantat bulatnya yang kenyal dan bulat itu.
“ Oughhh… Oughhh… Oughhh…Yank… Sssssss… Aghhhhh…, ” desah Mirna perlahan.
Mirna mendesah pelan merasakan nikmatnya sodokan penis-ku pada vaginanya yang gembul itu. Memang mata lelaki itu lebih tajam dari mata kelelawar, buktinya disuasana yang gelap gulita
seperti malam itu aku tidak kesulitan membenamkan penis-ku di dalam vagina Mirna, hhhaaa. Terus aku genjot vagina Mirna dengan nafsu sex yang sedang menggebu-gebu.
Persetubuhan kami malam itu dihiasi dengan desahan-desahan mesra yang keluar dari mulut kami.
Mirna nampak menikmati persetubuhan kami malam itu, dia terus mendesah bahkan tanganya kirinya sempat memaikan clitorisnya seiring aku tusuk vagina-nya dengan posisisex doggy stye. Dia mendesah perlahan sembari terus memainkan clitoisnya dengan jarinya sendiri.
“ Uhhhhh Shittt… Oughhhh.. Aghhh… Aghhh… Aghhh…, ” desahnya nampak sudah horny sekali.
Terdengar vaginanya sangat becek sekali saat itu ketika sodok memeknya dengan penuh nafsus sex.
Tidak terasa sudah 10 menit kami melakukan hubungan sex. Merasa sudah lelah dengan posisi sex itu Mirna-pun meminta berganti posisisex.
“ Yank, kita ML-nya ganti di sofa yuk aku capek nih, ” pintanya.
“ Okey sayang, ” jawabku singkat.
Aku-pun segera mencabut penisku lalu kami-pun duduk disofa.
“ Yank aku diatas yah, ” pntanya lagi.
“ Iya Sayang ”
Mirna-pun segera berjongkok diatasku dengan kedua kakinya bertumpu pada Sofa. Setelah merasa poisisi sexs-nya sudah nyaman, dia-pun segera meraih penisku lalu.
“ Blesssssssssssssss….., ” masuklah kembali penisku didalam vagina Mirna.
“ Ughhhhhhhhhhhhhh… enak Yank, ” ucap Mirna nampak puas dengan posisi sex WOT (women on top).
“ Iya sayang aku juga enak kog, ayo buruan entot aku Yank, ” ucapku.
Saat itu giliran aku yang dientot Mirna, hha. Mirna-pun segera beraksi, segera tangannya dirangkulkan pada tubuhku lalu dia mulai naik turun diatas penis-ku.
“ Oughhhhh… Ssssssss… Agghhhh… Iya sayang terus seperti itu, Ughhhh.., ” desah nikmatku.
Tanpa menjawab dia terus bergoyang diatas penis-ku. Sungguh lincah sekali Mirna dengan Gaya WOT ini, pinggulnya terlihat meliak liuk seiring vagina-nya terisi oleh penis-ku.
Dia bergoyang memutar, maju mundur, dan naik turun diatas tubuhku. Memek-nya sungguh nikmat sekali, walau-pun sudah becek namun tetap saja masih terasa sempit.
Dia terus mengocok penisku dengan vagina-nya, desahan demi desahan malmitu terus terdengar mengiringi hubungan sex kami.
Tidak terasa sudah 15 menit kami bercinta. Ketika sedang asik-asiknya menikmati goyangan Vagina Mirna tiba-tiba saja.
“ Aghhhhhhhhhhhhh…. Aku keluar lagi Yank, Aghhhhhhhhhhhhh…., ” ucapnya.
Mirna-pun sudah mendapatkan klimaks lagi. Walaupun dia orgasme tapi dia terus bergoyang memanjakan penis-ku dengan vagina sempitnya itu. Rasanya hangat sekali penis-ku terbasahi oleh lendir kawin Mirna.
“ Ssssssss… iya sayang, Ughhhhhhhhhh…, ” jawabku singkat lalu mendesah pelan.
Setelah Mirna mendapatkan klimaks untuk kedua kalinya memeknya semakin basah saja, bahkan batang penis dan bulu kemaluanku terasa basah sekali oleh lendir kawin Mirna. Mirna terus saja bergoyang diatas penis-ku.
Beceknya memek dan desahan Mirna membuat aku tidak kuat menahan birahi sexs-ku. Kira-kira 5 menit setelah Mirna orgasme tadi aku-pun merasa akan klimaks juga.
“ Yank aku mau keluar nih, Oughhhh… telan pejuh(sperma) aku yah, !!!, ” ucapku.
Tanpa menjawab dia-pun lekas berdiri dari pangkuanku dan aku juga berdiri. Dengan cekatan dia segera berjongkok dibawahku lalu segera dimasukanlah penis-ku dalam mulutnya.
“ Eummm… Slurpppp… Slurpppp… Slurpppp… Slurpppp… Slurpppp… , ” suara mulut Mirna yang mengkulum penisku dengan penuh nafsu.
Kira-kira 1 menit aku dikulumnya pada akhirnya aku-pun mendapatkan klimaksku.
“ Oughhhhhhhhhhhhh… Crotttttttt… Crotttttttt… Crotttttttt… Crotttttttt…, ” desahku seiring tersebutnya spermaku didalam mulut Mirna.
Mirna yang nampak haus sex itu menyedot penisku kuat-kuat dan ditelanlah semua spemaku denganlahapnya.,
“ Sssssssss… telan habis pejuh aku sayang… Aghhhh…” ucapku puas mendapatkan klimaksku.
Setelah semua spermaku ditelan habis, tiba-tiba saja listrik menyala. Seketika itu kami-pun terkejut, tanpa banyak bicara kami segera membenahkan pakaian kami kembali tanpa memperdulikan jika alat kelamin kami masih berlumur sperma dan lendir kawin kami. Seketika kami-pun sudah rapi kembali.
“ Untung aja udah ngecrott uya sayang, hhaaa… Kalau belumngecrott bisa gawat tadi…hhaaa.., ” ucapku merasa lucu dengan keadaan kami tadi
“ Iya sayang, hha… yaudah yuk aku anterin pulang, udah malem nih, ” ucapnya.
“ Iya Yank, tapi pamit sama bapak ibu dulu yah, ” ucapku.
“ Iya Yank, ” jawabnya singkat.
Kemudiana aku bergegas aku dan Mirna menuju ruang santai keluarga dan membangunkan bapak ibuku.
“ Pak, Buk, Mirna mau pamitan nih, bangun…!!!, ” ucapkiu sembari membangunkan bapak ibuku.
Seketika bapak dan ibuku-pun terbangun, lalu Mirna-pun bersalaman dengan mencium tangan ayah dan Ibuku.
“ OM, tante Mirna pulang dulu, terima kasih sudah diijinkan main kerumah ini, hhe…, ” ucap mirna.
“ Oh iya Nak hati-hati yah, ” ucap bapak-ku.
“ Iya nak, tante juga seneng kog kamu main keini, yaudah sana buruan pulang soalnya udah larut, hati-hati ya Nak, ” ucap ibuku.
Setelah berpamitan aku-pun segera mengantarkan pulang Mirna kerumahnya. Aku hanya mengantar sampai depan rumahnya saja karena sudah larut malam.
Singkat cerita aku-pun sudah sampai dirumah lagi, karena aku merasa lemas sekali maka aku-pun segera menuju kamar dan tidur dengan pulasnya.
Demikian kisah seks ku dengan Mirna, jika ada kesempatan aku akan menceritakan cerita sexs-ku dengan Mirna di tempat yang berbeda dan tentunya dengan sensasi sex yang berbeda juga.
Jika ada cerita saya kurang menarik mohon dimaklumi, karena aku bukan pakar cerita seks , hehe. Selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar