Cerita Dewasa Gadis Bermata Sipit Sungguh Menggairahkan - Warung Cerita Sex

Senin, 29 Januari 2018

Cerita Dewasa Gadis Bermata Sipit Sungguh Menggairahkan

Warung Cerita Sex - Cerita Dewasa Gadis Bermata Sipit Sungguh Menggairahkan - Diriku yang tertarik dengan mata yang agak kecil dan sipit. Karena usia tidak menjadi masalah dengan hubungan seks ku , namun yang lebih penting lagi bukan wanita atau gadis ABG yang masih muda.



Oleh sebab itu, dengan usia ku yang sekarang ini sudah termasuk menginjak usia setengah baya.

Tetapi kalau melihat wanita yang bermata sipit hasrat seksual ku seketika langsung memuncak. Ini bisa di bilang dengan kondisiku yang lalu di pengaruhi oleh pengalaman ku pada masa mudaku dulu dalam memjalin hubungan seksual.

Pada saat usia ku menginjak 17 tahun dan kata kata orang kebanyakan , masa ini merupakan masa puber yang hawanya pingin ngesek melulu.

Namun dengan usia yang masih muda, seperti biasanya hanya bisa di lakukan dengan tante saja alias Tangan Tengen saja.

Mungkin ini kebayakan para lelaki pada masa muda melakukan nya atau bisa di sebut dengan mengocok dengan tangan sendiri.

Dengan pengalamaku di usian itu ,termasuk sedikit untung. Karena tidak berlama-lama mengocok dengan tangan sendiri.

Dan saat itu , kisahku di mulai . dengan kedatangan Tante Mita yang saat itu dengan usia yang sudah matang, berkisar umur 33 tahun dan tubuh nya masih aduhai, dengan rambut yang panjang melintang, kulit kuning langsat , dan yang membuat birahi ku muncul dengan bermata yang sipit.

Tante Mita merupakan teman dari ibuku , dan pada kesempatan2 itulah Tante Mita bersikap layaknya guru dan sekaligusmenjadi guru untuk birahi seksual ku yang memuncak.

Tante Mita sangat lah cerdas untuk menjaga citranya dan ber acting manis di dalam keluargaku. Dan meskipun aku dan Tante Mita sudah melakukan adegan seks berkali-kali.

Dan kedua orang tuaku tidak mengetahui akan hali ini yang kami perbuat. Kami pun sama-sama menikmati, tante Mita juga suka karena telah menikmati brondong seperti aku .

Dan di samping itu, aku pun juga puas karena telah melakukan seks dengan dibantu Tante Mita tanpa melakukan ngocok sendiri.

Hitung-hitung gak capek sendiri. Hahahahaha. . . . . . Suatu hari, tepatnya malam aku benar-benar gelisah.



Waktu itu aku baru pulang nonton film “Film perawan yang di renggut ” dengan pemeran utama artis.

Nah disalah satu adegannya artis itu tampil bugil, hanya rambutnya yang ikal, panjang dibelah dua dan dipindahkan kedepan sehingga menutupi kedua payudaranya.

Buseeet . . . aku jadi ereksi tinggi menyaksikan adegan tersebut dan yang bikin tambah gelisah ketika aku pulang kerumah.

Inginnya langsung ku salurkan ke Tante Mita, namun lagi-lagi apesnya karena orangtuaku tidak jadi pergi malam itu, ketika aku pulang mereka sedang ngobrol diruang keluarga sambil nonton TV dan ngopi.

Pokoknya..benar-benar bete aku malam itu, dan terpaksalah aku “ngocok sendiri”..(karena yang aku bayangkan adalah Tante MIta semata)

Esok harinya, aku dapat ide dan setelah sarapan pagi aku langsung bilang sama bundaku.

“Bun.. besok ada pelajaran sejarah, tapi kata guru sejarah kami disuruh cari referensi buku lain, jadi pagi ini aku mau ke perpustakaan ya.”!

“Lho emangnya kamu berani sendiri,” tanya bundaku. ” Berani sih, tapi kalau Tnate Mita mau nemani juga boleh, kami naik taksi aja ” jawabku sambil melirik Tnate Mita yang duduk disebelah Bundaku.

” Enak.. aja kamu, tanya dulu tuh sama Tante Mita..!!

Gimana Mbak, bisa apa gak ?? jawab bundaku sambil bertanya ke Tante Mita.

”Ya.. udah Tante anterin..dasar anak manja “!!

Tante Mita menimpali pembicaraan kami sambil tersenyum dikulum penuh arti.

”Nah..Tante mau to Bun. . .”!!

Nah minta uangnya dong ”Ah .. dasar kamu Nak..!!”

Selesai sarapan kami langsung bersiap-bersiap. Tante Mita memakai rok terusan, rambutnya yang lebat dan panjang hanya dilipat setengah, sehingga tampak Tante Mita hanya memiliki rambut sebahu.

Kamipun berpamitan pada kedua orang tuaku dengan tidak lupa minta uang jajan yang lebih dengan alasan kami mau makan diluar.

Kira -kira lima seratus meter setelah kami meninggalkan rumah, langsung saja kucubit Tante Mita sambil kukatakan..

“Makasih ya Tante mau ngantar, sebenarnya aku pusing nih Tante”!!

“Tante tau kok. . . . dari tadi malam kan?! kata Tante Mita sambil senyum sensasional.

“Lho ..kalau Tante tahu, kok tadi malam tidak ke kamarku setelah orang tuaku tidur??”

Mata Sipit Yang Mempesona| “Tenang kita selesaikan ditempat biasa” sambungnya lagi, dan taksi pun melaju ke arah bandungan.

Setelah turun dari taksi kami langsung masuk di suatu tempat yang sudah tidak asing lagi bagi kami. Disinilah kami sering melakukan adegan seksual jika keadaan dirumah tidak memungkinkan.

Tempat memang tidak terlalu bagus tetapi cukup nyaman untuk menyalurkan hasrat sesaat, apalagi para petugasnya sudah kenal dengan kami.

Aku yang sudah menahan hasrat sejak tadi malam, makanya begitu masuk kamar langsung ku sergap dan ku serang Tante Mita, kami berguling-gulung dikasur dengan bibir berpagutan lengket sekali.

Mendapat serbuan mendadak, Tante Mita sempat terperangah, sambil terenggah-enggah. Tante Mita juga mengimbangi aktivitas ku dengan sesekali bergumam.

”Haaah. . . dasar anak muda!! tapi .. enaak kok”.

Bibir kami terus saling melumat sementara tangan kami saling beraksi melepas pakaian masing-masing.. sampai akhirnya kami berdua dalam keadaan polos tanpa ada lagi yang melekat ditubuh.

Setelah melepas pakaiannya, tanganku kembali aktif meremas payudara Tante Mita yang masih terasa kenyal.

Kumainkan pentil nya yang sudah mulai mengeras coklat semu merah. Jemari tangan Tante Mita juga tidak kalah aktifnya, tante sudah mengocok lembut rudalku. Hanya ketika dia berancang-ancang mengulum rudalku.

Kutahan tubuhnya.. dia sempat heran..

“Sebentar Tante… . . .”

tadi malam aku konak berat dengan penampilan artis di film, jadi aku ingin Tante seperti dia..!! kataku menjelaskan. “Baiklah.. lah terserah kamu!! jawab Tante Mita pasrah.

Dengan tetap berdiri, kubalik tubuh mulusnya, aku rapatkan tubuhku sehingga rudalku nempel kepantat Tante Mita..

Kugesek-gesek pantatnya dengan rudal, sementara tangganku mengurai rambut Tante Mita yang tebal, panjang dan harum.

Ku belai dengan jemari tanganku kemudian ku bagi dua dan kupindahkan kedepan sehingga menutupi kedua payudara Tante Mita yang sudah tegang.

Masih dari belakang dengan posisi tubuh berhimpitan. Tanganku meremas payudara yang tertutup rambut, woauu supeerr. . . asiknya bukan main . . . .

Diapun menikmati. Tubuhnya menggeliat, sampai dia tidak tahan lagi dan langsung berbalik sambil berjongkok dan memegang rudalku..yang sudah semakin mengeras.

Dalam posisi dia jongkok aku berdiri, dia tidak langsung mengulum, namun dia pindahkan rambutnya yang sudah tergerai berserakan keatas rudalku. Kini gantian dia yang memainkan rudal ku

“Auouu.. ah.. ahh.. enak sekali Tante”!! rintihku.

Dengan menahan geli bercampur nikmat yang luar biasa. Mendapat sensasi rambut seperti itu..aku hampir tidak tahan, tapi aku tidak ingin pejuhku muncrat di matanya.

Kudorong bahu Tante Mita, agar dia menghentikan sejenak pemainan rambutnya.

Tante Mita yang sudah mulai terangsang, tidak mau berhenti begitu saja.. dari pemainan rambut dia beralih melumat rudalku dengan mulutnya.

Sambil dimeut -emut rudal ku, kedua tanganku mengacak-acak rambut Tante Mita kesukaanku.

Bayangkan.. aku merasa seperti diawang-awang, terasa darahku mengalir cepat, rudalku terasa berdenyut-denyut menikmati kombinasi permainan lidah Tante Mita dikepala burung dengan sensasi rambut nya yang lebat berserakkan.

Rambut Tante Mita yang sudah acak-acakan terus saja kumainkan..sehingga denyutan rudalku terasa semakin cepat.

Mungkin hanya sekitar 4 menitan aku menikmati permainan itu karena benar-benar tidak mampu lagi menahan sensasi yang luar biasa,..

“Ahh..auu..ahh.. Tante.. ahh.. aku keluar..”!! pejuhku muncrat deras.

Saking banyaknya sampai tidak tertampung dimulut Tante Mita sehingga sebagian mengenai mata sipitnya dan rambut.

Tante Mita tampak belum orgasme, namun dia dengan sabar.. membantuku dalam menikmati .

“Terimakasih Tante..nikmat sekali”!! Kataku puas.

“Sama-sama, istirahat dulu lah “! Kata Tante Mita

Sambil memeluk dan mengibas-ngibaskan rambutnya ketubuhku, aku merebahkan diri di kasur.

Tante Mita pun mengikuti tiduran disampingku, kisaran enam menit aku tergolek dikasur.

Dan dia masih memelukku, kemudian setelah dia melihat aku sudah sadar dari kenimatan, tante mulai beraksi lagi dengan rambutnya.

Dia geraikan rambutnya diatas tubuhku, mulai dari dadaku terus turun kebawah.

Persis diatas rudal ku dia gesek- gesekkan kepalanya dan tampak benar.. rambut yang lebat dan harum berserakan menutupupi sekitar rudalku.

Lalu dia atur lagi rambutnya untuk membalut payudaranya kemudian dia himpitkan payudara yang sudah dibalut rambutnya ke dadaku dan digerakkan naik turun..

luar biasa sekali ..

sehingga tanpa terasa rudal ku tegak lagi, bahkan ketegangannya jauh lebih tegang dari yang pertama.

Karena ini giliranku untuk memuaskan Tante Mita, aku segera mengambil ide brilian, kuputar tubuhnya menjadi aku diatas dia dibawah dengan selangkangannya tepat dimukaku sementara kepalanya juga tepat menghadap rudal ku..dan..

mulailah aktivitas jempalik alias 69.

Posisi ini yang paling disukai oleh Tante Mita, semakin aktif aku mempermainkan lidahku di liang memeknya..semakin erotis gerakkan dia mengimbanginya.

Tangganku memeluk erat kedua pahanya sehingga kepalaku semakin terbenam diselakangan.

Puas lidahku mengitari lubang, ku lanjutkan dengan menyedot dalam-dalam bagian tepinya. Tubuh Tante Mita melonjak-lonjak sementara vaginanya sudah semakin basah.

“Ayoo.. Riyan masukin.. Tante sudah ngga tahan nih..”!! seru Tante Mita

Dengan sambil membalikan tubuhnya, Ia berjongkok di atasku dan mengarahkan rudalku menusuk liang vaginanya..

“Slleebb. . . .Jluuub. . . ”!!

terdengar suara bersamaan dengan Tante Mita menurunkan pantatnya.

Dengan posisi itu, lalu dia bergerak meliuk-liuk sehingga payudara berguncang tersamar dengan rambutnya yang tergerai kian kemari mengikuti irama gerakkan.

Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan, langsung kutangkap dan kuremas-kuremas dengan penuh nafsu.

Dengan aktivitas masing-masing, kami benar-benar saling menikmati, pantatku ikut bergerak naik turun sei irama dengan gerakan Tante Mita, ..

“Akh..oo.. yesss enak..!! erang kami bergantian,

Dan disela-sela desahan nafas, cukup lama kami bermain dengan posisi ini dan kulihat gerakan tubuh Tante Mita sudah tidak beraturan.

Segera aku mengangkat badan sehingga aku dapat memeluk Tante Mita seperti orang memangku dan setelah beberapa kali kusodok-sodok dan ku tusuk-tusuk kubalikan tubuhnya.

Kami sempat bergumul namun tampaknya Tante Mita sudah hampir orgasme, jadi begitu tubuhnya ku tindih.

Dia mengapitkan kedua pahanya, terasa lubang memek Tante Mita menyempit dan berdenyut-denyut.

“Aouuh.. Riyaan . . .Yesss.. Tante mauu keluar.. nih. . . . !!!”.

Mata Sipit Yang Mempesona| Tubuhku dipeluk erat sekali..mulutnya langsung ku tutup dengan bibirku sementara tanganku menjambak lembut rambutnya untuk mengantar Tante Mita mencapai orgasme. Kubiarkan rudalku menancap di lubangnya..

Dan setelah beberapa saat dia mengalami orgasme, ku balik lagi tubuh Tante Mita. Kini dia terlungkup dengan rudal ku tetap dalam sarang surgawi dunia.

Kumainkan maju mundur.. sementara tanganku meremas payudara dari belakang, sedang wajahku kubenamkam dirambutnya yang harum. Tante Mita mengerang nikmat lagi..,

Beberapa saat kemudian kusibak rambutnya.. lalu bibirku mengecup tengkuknya yang mulus..Mungkin karena dia belum tuntas orgasmenya sehingga ketika menerima perlakuan tersebut..

Dia menggeliat-mengeliat lagi..

“Ayoo..yan.. keluarin semua.. aku juga mau keluar lagi nih.. sama-sama ya”!! Minta Tante Mita sambil terenggah-enggah.

Aku tidak menjawab tetapi kecupanku semakin menguat ditengkuknya..tubuh Tante Mita kembali mengejang, dan..



“Akhh..akhh.. Ough….”lengkuh Tante Mita.

Mata Sipit Yang Mempesona| Berbarengan dengan semprotan pejuhku untuk kedua kalinya. Kami tergolek bersama, sambil mengatur nafas masing-masing..

“Ohh.. Tante puas sekali RIYAN”!! Kamu sudah semakin pandai saja..

“Ya.. siapa dulu, dong gurunya”!! balasku.

Dengan sambil melumat lagi bibirnya.. Setelah cukup istirahat, kami saling merapikan diri..Aku membantu menyisirkan rambut Tante Mita yang kusut karena tadi terus kuacak-acak.

Tampak ditengkuk Tante Mita bekas kecupanku dan untung saja ketika pergi dari rumah tadi. Tante Mita tidak sanggulan penuh.. sehingga sepintas masih tertutup oleh rambutnya..

“Terima kasih Tante.. sekarang saya sudah gak pusing lagi”!! kataku manja sambil mengecup pipinya.

Sekian.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar